“Kendaraan Tempur Taktis Ringan” Masa Depan
By. Vince B.
JLTV Pic from aviationweek.com |
Joint Light Tactical Vehicle (JLTV) adalah sebuah varian kendaraan taktis ringan terbaru yang diciptakan oleh dan untuk kegunaan bersama-sama dari US ARMY, USSOCOM dan US MARINE CORP, untuk menggantikan keberadaan sang pendahulu, HMMWV (Humvee), yang sudah cukup lama beroperasi di tubuh angkatan perang negeri paman Sam. JLTV dengan desain dan kemampuan yang telah diperbaharui dan ditingkatkan dari pendahulunya tersebut, diharapkan dapat memberi kelebihan baik dari segi kemampuan, persenjataan, daya tahan, daya angkut, daya juang dan ketahanan jangka panjangnya.
Jika menilik kebelakang, JLTV sangatlah berbeda dengan Humvee. Hal ini didasari pada pemikiran bahwa sebenarnya Humvee tidaklah secara khusus dirancang sebagai kendaraan tempur lapis baja ataupun sebagai kendaraan pengintai di medan pertempuran. Namun pada kenyataannya, Humvee seringkali kita temui digunakan dalam keadaan dan kondisi tersebut. Berbeda dengan JLTV, varian yang satu ini memang telah dipesan secara khusus dan dirancang sepenuhnya dari “kaki” hingga ke seluruh bagian tubuhnya untuk melakukan tugas-tugas berat di medan operasi.
Pada dasarnya armada tempur teranyar milik negeri paman sam ini tetap mengusung kemampuan-kemampuan inti yang dimiliki oleh saudara tuanya. Pemantapan dan pengembangan JLTV lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan proteksi diri, pertahanan diri, kemampuan penyelamatan dan peningkatan daya tahan dalam pengoperasiannya di medan pertempuran. Hal ini dirasa perlu, menilik dari pengalaman dan kondisi yang dihadapi secara langsung oleh para prajurit negara adikuasa ini pada saat penugasan di medan operasi. Keberadaan Humvee saat ini dirasa masih memiliki beberapa kekurangan terutama dalam memberikan pengamanan dan proteksi diri yang maksimal, mengingat semakin berkembangnya teknologi dan metode dalam pertempuran modern saat ini.
Tujuan dari penciptaan generasi JLTV ini secara umum adalah untuk memberikan daya pukul yang lebih dalam sistem persenjataan pasukan tempur di lapangan, serta meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri setiap prajurit dalam pelaksanaan tugas dimanapun mereka bertugas. JLTV diharapkan dapat memberikan suatu nuansa baru dalam kancah operasi, diantaranya sebagai pendukung dalam pertempuran, sebagai dukungan tempur terhadap pelayanan pasukan di medan pertempuran dengan skala perlindungan yang cukup tinggi, mampu meningkatkan daya tahan, penggelaran jaringan dalam manuver taktis pertempuran yang bersifat strategis, serta kemampuan menembus segala medan dan cuaca.
Namun hal yang paling terpenting dan harus mendapatkan perhatian yang lebih dari semua ini adalah bahwa JLTV harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perkembangan situasi dan lingkungan tempat tugasnya. Dalam suatu kesempatan, Lt. Gen. Michael Vane (Army Taking Another Look at JLTV, Paul McLeary, Mar 3-2010), Deputi Kepala Army Capabilities Integration Center (ARCIC), dari US ARMY, mengatakan bahwa, “Perang Irak dan Afganistan telah banyak memberikan pelajaran bagi US ARMY, dimana kemampuan untuk tumbuh dan berkembang sangatlah diperlukan.” Selain itu, pada kesempatan yang sama, Rickey smith, Direktur ARCIC juga menambahkan bahwa, yang dibutuhkan sebenarnya adalah sebuah kendaraan yang dapat di upgrade setiap beberapa tahun dengan menyesuaikan perkembangan teknologi dan misi di lapangan. Tidaklah heran jika nantinya JLTV akan menjadi sebuah mesin perang terbaru dengan kemampuan yang sangat luar biasa.
Piranti Penopang
JLTV (1.bp.blogspot.com) |
Joint Light Tactical Vehicle diciptakan dengan beberapa perangkat penopang yang wajib diusung sebagai persyaratan khusus dan telah ditetapkan oleh lembaga-lembaga terkait di USMC , US ARMY maupun USOCCOM, sehingga ke depan diharapkan armada tempur taktis ringan ini dapat berperan lebih dan berbicara banyak di medan operasi. Perangkat-perangkat penopang tersebut diantaranya adalah :
a. Generator 30 Kw ; Sebagai penyedia tenaga penyokong untuk kepentingan tertentu, terutama pada saat kendaraan dalam keadaan mati mesin.
b. The Trailer ; Setiap JLTV akan dilengkapi dengan trailer yang memiliki fungsi dan kemampuan yang sama dengan kendaraan induknya.
c. Ammo Capacity ; Setiap varian ini akan dilengkapi pula daya kemampuan mengusung 2 kontainer amunisi M16, 1 kontainer M203, 4 kont. M249, dan masing-masing 6 Kont. amunisi MK19, M2, atau M60/M240.
d. Jam-resistant doors ; Adalah pintu pelolosan yang memudahkan para penumpang untuk menyelamatkan diri jika terjadi kecelakaan ataupun serangan yang mengakibatkan hancurnya JLTV ini.
e. Automatic Fire Extinguishing System ; Sistem pemadaman kebakaran secara otomat.
f. Extra spall liner ; Membantu mengurangi efek perforasi (timbulnya lubang) dalam kendaraan saat dihujani tembakan dari pihak lawan.
g. Armor Kits ; Tiap Varian JLTV Memiliki 2 buah karakteristik pelindung (baja).
1. A Kit A Kit :
1) KE Threat : STANAG 4569 Level 1 (7,62 mm, 360 Degrees, 30 M)
2) Artillery : STANAG 4569 Level 1 (155 mm, HE at 100 m)
3) Mine Blast/IED (center line) : STANAG level 3 (6 Kg (Threshold) 8 Kg (Objective) )
2. B Kit B Kit :
1) KE Threat : STANAG 4569 Level 3 (T); Level 4 (O) (7,62 mm AP to 14,5 mm AP)
2) Artillery : STANAG 4569 Level 3 (T); Level 4 (O) (155 mm HE at 60 m, 155 HE at 30 m).
3) RPG : (O) Defeat or defend against all or partial types of RPG warheads (3) 360-degree armor protection of personnel against known threats including KE, IED, mine, and RPG (O) when up-armored with B-Kit.
4) Mine Blast/IED (center line) : STANAG level 4a (O) ( 10 Kg ).
h. Tires ; JLTV dirancang untuk dapat atau tetap mampu melaju meski dalam keadaan 2 ban kempes, agar dapat meloloskan diri dalam penyergapan.
i. Small arms and fire induced leaks ; JLTV juga dirancang agar tetap dapat berjalan meski dalam keadaan terdapat kebocoran akibat tertembak pada bagian tanki bahan bakar, mesin maupun system pendinginnya.
j. Electronic Monitoring ; Kendaraan ini juga akan dilengkapi dengan berbagai piranti pemantau elektronik yang dapat mendiagnosis kesalahan maupun kegagalan system kerja kendaraan sehingga mampu memberikan peringatan dini kepada operator. Diantaranya adalah pemantauan terhadap fungsi BBM, saluran udara masuk, mesin, pendingin, transmisi, tenaga cadangan, pembangkit listrik/genset, dan kecepatan serta beberapa fungsi sistem lainnya.
k. Light weight ; Ringan adalah yang utama. Armada tempur ini diharapkan memiliki bobot yang ringan sehingga memungkinkan dalam penggunaan di lapangan, terutama bagi korps Marinir AS.
Multi Versi
JLTV (Militaryphotos.net) |
JLTV |
Kategori A Dengan kapasitas daya angkut hingga 1600 Kg (3500 lb), memerankan fungsi “Battlespace awareness”. Contoh, JLTV-A-GP “General Purpose Mobility” dengan kapasitas 4 penumpang. Digunakan oleh korps mariner dan angkatan darat AS sebagai kendaraan taktis serbaguna.
Kategori B Dengan kapasitas antara 1800 – 2000 Kg (4000 – 4500 lb) memegang peran sebagai “Force aplication”. Beberapa Contoh diantaranya adalah :
a. Infantry Carrier (JLTV-B-IC) ; kapasitas 6 penumpang, dirancang sebagai kendaraan ringan angkut personil AD dan Marinir AS.
b. Reconnaissance, Scout ; Dengan konfigurasi 6 tempat duduk yang digunakan oleh AD AS.
c. Reconnaissance, Knight ; Dengan konfigurasi 6 tempat duduk yang digunakan oleh AD AS.
d. Command and Control on the move ; Konfigurasi 4 tempat duduk pada JLTV-B-C2OTM, digunakan oleh AD AS.
e. Heavy Guns Carrier ; Digunakan baik oleh AD maupun Marinir AS sebagai kendaraan pengawalan pada saat konvoi, Polisi Militer dan juga patroli. Memiliki konfigurasi 4 tempat duduk dan dudukan penembak.
f. Close Combat Weapon Carrier ; Digunakan oleh Korps Marinir dan AD AS sebagai kendaraan taktis ringan untuk pertempuran jarak dekat, dengan knfigurasi 4 Tempat duduk.
g. Utility Vehicle ; kapasitas dua tempat duduk yang khusus digunakan bagi Korps Marinir AS.
h. Ambulance ; Digunakan oleh AD dan Marinir AS sebagai Ambulans dengan konfigurasi 3 tempat duduk dan 2 Tandu.
Kategori C Memiliki peran sebagai “Focused Logistic”, dengan kapasitas hingga mencapai 2300 Kg (5100 lb). Diantaranya adalah :
a. Shelter Carrier/Utility/Prime Mover : Kapasitas 2 tempat duduk, digunakan oleh AD dan Marinir AS.
b. Ambulance ; Konfigurasi ambulans dengan kapasitas yang jauh lebih besar, yaitu 3 kursi dan 4 tandu, digunakan oleh AD dan Marinir AS.
Seiring dengan perkembangannya, akan pula diciptakan beberapa varian yang lebih memiliki spesifikasi khusus untuk tujuan-tujuan tertentu. Pada dasarnya semua varian memiliki kemampuan yang sama, hanya beberapa varian saja yang diberikan kemampuan tambahan. Rencananya variant ini akan dibuat ke dalam 5 versi, diantaranya Kendaraan taktis infantry, Kendaraan Komando, Kendaraan Pengintai, dan Versi Lapis baja yang serba guna. Type atau versi lainnya diantaranya adalah : Versi Kendaraan angkut personil lapis baja, dan beberapa kendaraan non lapis baja untuk kepentingan khusus seperti ambulance, kendaraan serbaguna, dan utility vehicle.
militaryphotos.net |
Militaryphotos.net |
Source : Internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar